Pada awalnya, SNMPTN terdiri dari dua jalur yaitu SNMPTN undangan (seperti PMDK) melalui nilai rapot dan SNMPTN tulis melalui ujian tulis. Pada tahun 2013, SNMPTN tulis diubah nama menjadi seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). dan SNMPTN Undangan kemudian berganti nama menjadi SNMPTN (tidak pakai undangan) dengan kriteria seleksi penerimaan berdasarkan nilai rapot, nilai Ujian Nasional dan prestasi akademis lainnya.
berikut beberapa panduan semoga dapat membantumu dalam mengarahkan langkah untuk memilih pilihan di SNMPTN kelak.
1. Redam ego dan renungkan mimpi
Cobalah berdiskusi dengan hati kecilmu terkait mimpi masa depanmu. Usahakanlah untuk meredam ego sebab iming-iming prestise di masyarakat jika memilih jurusan tertentu. Ingatlah bahwa yang akan menjalani suka-duka perkuliahan kelak adalah dirimu dan yang akan terjun ke dunia kerja lengkap dengan hingar-bingarnya adalah dirimu.Beranikan diri untuk bermimpi, walau terkadang tampak konyol bagi orang lain. Lagipula kebahagiaan yang hakiki tidak serta merta dinilai dari limpahan materi atau seberapa tinggi jabatan seseorang, melainkan bersumber dari bathin yang alami. Kamulah yang persis tahu seberapa dalam kemampuanmu.
Oleh sebab itu, bertanyalah pada hati kecilmu terlebih dahulu, berusahalah menggali potensi terbesarmu. Jangan saling mendiskritkan program studi. Pada dasarnya, setiap rumpun ilmu berfungsi untuk saling melengkapi satu sama lain. Semua orang itu hebat dengan potensinya masing-masing, termasuk kamu.
2. Pantau grafik pencapaian akademikmu
SNMPTN memang lebih memfokuskan pada capaian akademikmu selama duduk di bangku sekolah. Oleh sebab itu, sepantasnya kamupun awas dengan perolehan nilai-nilaimu selama sekian semester tersebut.Misalnya kamu hendak kuliah di program studi Kimia namun nilai-nilai Kimiamu berada di ambang batas minimum dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Agaknya hal ini juga patut kamu pertimbangkan lebih jauh, nih. Bukan bermaksud mematahkan, akan tetapi mencoba memberi gambaran realita apa adanya.
3. Gali informasi terkait program studi dan universitas yang dituju
Apabila kamu didera ambigu untuk memilih diantara beberapa jurusan yang menjadi minatmu, maka cobalah telusuri informasi sebanyaknya tentang program studi tersebut. Baik melalui media online, tanya-jawab dengan alumni atau kerabatmu, ataupun sosialisasi kampus yang diadakan oleh sekolah.Misalnya, universitas mana yang menawarkan program studi bersangkutan dengan akreditasi A, sebaran mata kuliah, lokasi dan reputasinya, biaya hidup dan biaya pendidikan, prospek setelah wisuda, jaringan alumni hingga peminatan (spesialiasi) yang dapat dipilih dari program studi tersebut, dan lainnya.
Selain itu, tak ada salahnya pula jika sesekali kamu mengikuti seminar seputar menyambut perkuliahan atau mengorek info dari alumni sekolahmu tentang hal-hal trivial dari universitas atau program studi yang ingin kamu tuju. Termasuk jika kamu juga nyatanya memfokuskan pada jumlah penerima Bidikmisi di kampus tersebut.
Terkadang ada universitas yang menganut sistem pemeringkatan nilai secara nasional, ada pula yang mengkotak-kotakkanya berdasarkan kriteria wilayah asal si pendaftar, ada yang jauh lebih memprioritaskan calon mahasiswa dari provinsi yang sama dengan universitas tersebut (sebagai kuota provinsi), hingga yang menyediakan kuota khusus bagi pendaftar yang berasal dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
4. Urutkan beberapa pilihan berdasarkan kriteria prioritasme
Wajar saja apabila kamu lantas dihadapkan pada beberapa pilihan yang membingungkanmu. Masing-masing pilihan memiliki kelebihannya tersendiri walaupun merupakan satu program studi namun berbeda universitas.Oleh sebab itu, cobalah tentukan kriteria utamamu terlebih dahulu untuk program studi yang sudah kamu canangkan itu. Misalnya, kamu tidak keberatan jauh dari orangtua asalkan universitas dan program studi berakreditasi A. Maka urutkan pilihanmu berdasarkan akreditasi atau reputasi kampus tersebut. Atau justru sebaliknya, atas alasan tertentu kamu tidak diperkenankan mengambil lokasi di luar pulau tempatmu berdomisili saat ini. Maka susun urutan berdasarkan lokasi terdekat dengan domisilimu.
Selanjutnya, cobalah periksa ulang kembali. Sebisanya imbangkan antara kualitas dan lokasinya jika bagimu dua hal ini adalah yang paling krusial. Mungkin ada universitas yang terdekat dengan rumahmu tapi kurang secara kualitas, sedangkan ada universitas yang agak jauh dari rumahmu tapi unggul dalam hal kualitas.
Nah, jangan abaikan pula tentang kuota yang diterima dan peminatnya pada tahun lalu, ya. Sebab hal ini juga menjadi bahan pertimbangan yang tak kalah penting. Selain itu, agaknya berkaca pada rekam rerataan nilai yang diterima di kampus bersangkutan juga dapat dijadikan pedoman.
Misalnya, berdasarkan informasi, universitas tersebut termasuk ke dalam 10 universitas dengan rerata nilai tertinggi nasional baik untuk kelompok SAINTEK maupun SOSHUM. Dengan kata lain, agaknya seleksi untuk menembus universitas tersebut terbilang kompetitif.
5. Tentukan pilihan akhir dengan jeli membaca peluang
Setelah merenungkan mimpi, menyesuaikannya dengan capaian akademik, minat, dan bakat, serta menggali informasi sebanyaknya, hingga mengurutkan calon pilihan berdasarkan kriteria prioritas, maka saatnya kamu menentukan keputusan akhir dalam SNMPTN tersebut.Misalnya kamu memang berminat di program studi Akuntansi sebab cita-citamu yang ingin menjadi seorang akuntan handal, kamu juga termasuk tipikal siswa yang cermat, mengantongi prestasi sebagai wakil provinsi untuk OSN Ekonomi, dan capaian nilai-nilaimupun mendukung dengan grafik capaian yang naik di setiap semesternya terutama untuk mata pelajaran Akuntansi, Ekonomi, dan Matematika. Nah, agaknya dengan memilih program studi Akuntansi sudah pas untukmu.
Apalagi jika disokong pula dengan jejak rekam sekolahmu yang gemilang di kampus tersebut melalui prestasi alumni sekolahmu disana, akreditasi sekolahmu sudah A, rasio antara kuota dan peminat tahun lalu dalam jalur ini untuk program studi bersangkutan pun tampaknya cukup berdaya saing bagimu, dan ditambah lagi dengan kualitas universitas dan program studi yang memang terakui secara nasional. Dengan kata lain, peluangmu untuk diterima pada pilihan SNMPTN tersebut terbilang cukup bagus.
Lihat dirimu dan lihat juga targetmu, apakah terbuka jalan untuk mencapainya? Menjadi optimis itu bagus, akan tetapi bersikap realistis juga tak boleh dilewatkan. Singkatnya, kamu harus jeli membaca peluang untuk mengisi tiga program studi di dua universitas berbeda tersebut.
6. Tentunya jangan lupa berdoa dan bersyukur untuk apapun hasilnya nanti
Pastinya, jangan lupa berdoa, ya. Bagaimanapun hasilnya kelak, cobalah berpikir lebih lapang. Jika kamu dinyatakan lulus, maka bersyukurlah dan manfaatkan kesempatan ini. Kendatipun sebaliknya, siapa tahu ketidaklulusanmu bisa jadi adalah kesempatan terbaik yang kamu peroleh. Percayalah, Tuhan pasti punya rencana indah untukmu.Misalnya saja, jika kamu lulus SNMPTN maka kamu 'diharuskan' untuk mengambil kesempatan tersebut sebab ada konsekuensi berupa blacklist bagi adik-adik kelasmu kelak jika mengambil program studi bersangkutan. Padahal program studi atau universitas tersebut bukanlah mimpi terbesarmu.
Sekiranya kamu belum diberi rezeki untuk lulus SNMPTN, siapa tahu kamu justru lulus di program studi lain yang benar-benar pas dengan minat dan bakatmu. Atau bahkan memperoleh kesempatan untuk berkecimpung di jalur lain seperti sekolah kedinasan atau bahkan bergabung dengan angkatan militer.
Intinya, berjuanglah sekuatnya dan bersyukurlah atas apapun hasil perjuanganmu tersebut. Petik hikmahnya, sesungguhnya kamu bahkan sudah menaklukkan seleksi terberat yakni menjadi pemenang atas ketakutan dari dalam dirimu dalam upaya menghidupkan sebuah mimpi.
Ibarat seperti sebuah perjalanan, jika kamu bahkan tidak berani bermimpi yang sejatinya adalah sebuah langkah awal, maka kamu tentu tidak akan pernah bisa sampai pada tujuan perjalananmu tersebut. Dan, kamu sudah mengawali langkah pertamamu. Percayalah, kamu sudah jauh lebih kuat. Oleh sebab itu, teruslah melangkah, jangan menyerah kalah pada keadaan.
Kamu itu kuat, maka bangunlah mimpi yang hebat, walau itu tampak berat. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar